A.
Pendahuluan
port paralel
Port Paralel adalah sarana port yang
sederhana dan murah untuk membuat projek-projek atau alat-alat yang dikendalikan menggunakan komputer.
Sederhana karena, sebagaimana akan dilihat nanti, hanya melibatkan 3 macam register saja, murah karena
hampir semua komputer, desktop maupun portable, selalu dilengkapi dengan Port Paralel atau
yang dikenal juga dengan Port Printer.
Kesederhanaan dan kemudahan pemrograman
menggunakan Port Paralel membuat Port ini semakin populer di kalangan para hobis. Port Paralel
ini sering digunakan untuk, misalnya, robot yang dikendalikan komputer, pemrogram
mikrokontroler Atmel atau PIC, otomasi rumah, akuisisi data praktis dan lain sebagainya.
Standar IEEE 1284 yang dipublikasikan
pada tahun 1994 mendefinisikan 5 (lima) macam mode transfer data Port Paralel:
1. Mode Kompatbel;
2. Mode Nibel;
3. Mode Byte;
4. EPP, dan
5. ECP
Port Paralel ini terhubungkan dengan
dunia luar melalui konektor DB25, yang terbagi atas tiga kelompok register,
yaitu:
1. Register Data / Port Data(DP)
2. Register Control / Port Control (PC)
3. Register Status / Port Status (PS)
Gambar 1. Konfigurasi port Paralel
Seperti namanya, masing-masing register
tersebut digunakan untuk mentransfer data, melakukan pengontrolan periferal serta memeriksa atau
mendapatkan status periferal eksternal. Masing-masing register terhubungkan ke konektor DB25 tetapi
tidak semua bit yang terhubungkan ke masing-masing pin.
Ada beberapa pin (selain pin-pin pada
register data) yang bersifat sungsang atau
inverse, jika pin tersebut
sebagai masukan, maka jika terbaca 0 artinya mendapatkan logika 1 (demikian
juga sebaliknya). Jika pin tersebut
adalah keluaran, jika dikirimkan logika 1, maka yang terkirim sesungguhnya adalah logika 0 (demikian juga
sebaliknya). Selain itu sifatnya normal.
Table 1.
Nomor
Pin
(DB25)
|
Nama
Sinyal
|
Arah
|
Register
|
Inverse
|
1
|
Strobe
|
In/Out
|
Control
Bit 0
|
Ya
|
2
|
Data
0
|
Out
|
Data
bit 0
|
|
3
|
Data
1
|
Out
|
Data
bit 1
|
|
4
|
Data
2
|
Out
|
Data
bit 2
|
|
5
|
Data
3
|
Out
|
Data
bit 3
|
|
6
|
Data
4
|
Out
|
Data
bit 4
|
|
7
|
Data
5
|
Out
|
Data
bit 5
|
|
8
|
Data
6
|
Out
|
Data
bit 6
|
|
9
|
Data
7
|
Out
|
Data
bit 7
|
|
10
|
Ack
|
In
|
Status
bit 6
|
Ya
|
11
|
Busy
|
In
|
Status
bit 7
|
|
12
|
Paper-Out/Paper-End
|
In
|
Status
bit 5
|
|
13
|
Select
|
In
|
Status
bit 4
|
|
14
|
Auto-Linefeed
|
In
/ Out
|
Control
bit 1
|
Ya
|
15
|
Error/Fault
|
In
|
Status
bit 3
|
|
16
|
Initialize
|
In
/ Out
|
Control
bit 2
|
|
17
|
Select-Printer/
Select-in
|
In
/ Out
|
Control
bit 3
|
Ya
|
18
– 25
|
Ground
|
Gnd
|
|
|
Untuk dapat menggunakan port paralel,
harus diketahui dahulu alamat registernya, Base address LPT1 biasanya adalah
888 (378h) dan LPT2 biasanya 632 (278h). Alamat tersebut adalah alamat yang
umumnya digunakan, tergantung dari jenis komputer. Tepatnya kita bias melihat
pada peta memori tempat menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000.0408h
untuk base address LPT1 dan memori 0000.040A untuk base address LPT2.
Alamat DP adalah base address dari
alamat port paralel tersebut, alamat PS adalah base address + 1, dan alamat PC
adalah base address + 2 tabel 2 adalah table alamat masing-masing port yang
umumnya digunakan.
Tabel 2
Nama
port
|
Alamat
Register
|
LPT1
DP
|
378h
/ 888
|
LPT1
PS
|
379h
/ 889
|
LPT1
PC
|
37Ah
/ 890
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar