Minggu, 30 November 2014

5 Ponsel Terkecil di Dunia

1. Panasonic GD55

Panasonic GD55
Ponsel keluaran Panasonic ini dinamai Panasonic GD55 yang memang keluaran Pnasonic yang dirilis oktober 2002 yang mengusung interface layar type Grapics dengan ukuran 112 x 64 pixels 77 x 43 x 17 mm, 51 cc, jadi ponsel ini memang sangat kecil, bahkan banyak yang mengira hanya mainan atau gantungan kunci, padahal memang benar-benar ponsel dan bisa digunakan layaknya ponsel lainya seperti sms dan telepon, uniknya baterai dari panasonic GD55 ini disbekali Li-Ion 720 mAh yang mampu bertahan pada posisi standby selama 230 jam dan waktu bicara selama 8 jam, jadi untuk waktu uptime benar-benar lama.

2. Pantech PG-C3b


Pantech PG-C3b
Ponsel Pantech PG-C3b ini dirilis tahun 2007 yang mengusung dimensi 69x43x20,3 mm dengan layar kecil 1,5 inchi, maka dari itu pantech ini masuk dalam 5 ponsel terkecil di dunia yang pernah dibuat, dan untuk spesifikasi yang unik lainya adalah adanya kamera 0,3MP yang sudah tertanam di ponsel ini.

3. Willcom WX06A

Willcom WX06A-Ini Dia 5 Ponsel Terkecil di Dunia Yang Pernah Dibuat
Ponsel Willcom WX06A kecil ini diproduksi tahun lalu yakni 2013 kemarin, dan ponsel ini juga sangat kecil dengan mengusung dimensi  32x70x10,7 mm, jadi betapa kecilnya ponsel ini bisa anda bayangkan, uniknya baterai ponsel ini juga bisa bertahan sampai 300 jam.

4. HP Veer 4G





HP Veer 4G-Ini Dia 5 Ponsel Terkecil di Dunia Yang Pernah Dibuat

Ponsel HP Veer 4G satu ini sudah masuk kedalam ponsel terkecil yang pernah dibuat dengan spesifikasi smartphone, karena sudah mendukung layar TFT capacitive touchscreen 256 juta warna sebesar 2.6 inci pada resolusi 320 x 400 pixel, yang bisa menampilkan gambar yang luamayan jernih selain itu sudah bisa terkoneksi dengan jaringan 3G.

5. Sony Ericsson Xperia X10 Mini

Sony Ericsson Xperia X10 Mini-Ini Dia 5 Ponsel Terkecil di Dunia Yang Pernah Dibuat

Nah untuk Sony Ericsson Xperia X10 Mini ini juga tergolong smartphone karena mempunyai fitur yang paling tinggi dibanding ponsel kecil sebelumnya, yakni sudah OS Android, dengan kamera yang sngat jernih tentunya, selian itu juga sudah didukung 3G untuk berselancar di dunia maya dengan lebih cepat.

Smartphone Android Dengan Audio Mengagumkan

Bagi anda yang suka mendengarkan musik menggunakan smartphone, tidak salah untuk memilih Smartphone besutan Lenovo ini, keluaran terbarunya yang diberi nama Lenovo RockStar A319, fitur yang dibilang sebagai senjata utamanya adalah ditanamkanya Audio yang mengagumkan yakni mengusung teknologi Dolby Digital Plus yang pastinya akan memanjakan anda dengan kualitas suara yang sangat keren dan mengagumkan pastinya.
Lenovo RocStar A319, Smartphone Android Dengan Audio Mengagumkan
Lenovo RocStar A319 ini mengusung layar 4 inchi 480 x 800 piksel dan sudah dilengkap dengan teknologi IPS LCD dan didampingi kerapatan pixel yang lumayan baik 233pixel per inchi, Lenovo RocStar A319 ini dibanderol cukup murah juga dengan harga 1jutaan saja sudah bisa membawa pulang smartphone ini dan akan dimanjakan dengan audio yang pastinya akan sangat jernih ketika untuk memainkan musik maupun video lewat smartphone dengan audio yang mengagumkan ini.
Dan untuk urusan dapur pacu di smartphone Lenovo RocStar A319 ini sudah umum digunakan oleh smartphone 1 jutaan yakni dengan memasang Prosessor Dual Core 1,2 Ghz dan memori internal 4 GB dan dapat di expansi dengan memori exkternal hingga 32GB.
Kerjernihan Audio yang dimiliki Lenovo RocStar A319 memang menjadi daya tarik yang utama, menawarkan mendengarkan musik lewat eraphone menjadi lebih menyenagkan dengan teknology Dolby Digital Plus yang pastinya kualitas suara yang dihasilkan akan sangat maksimal.
Untuk urusan Sistem Operasi yang digunakan Lenovo RocStar A319 ini sudah dibekali dengan Android KitKat, disini anda akan menemukan berbagai fitur yang tidak akan ada di Android JellyBean. Lenovo RocStar A319 ini juga mengusung sistem Dual Sim GSM, dan untuk moneksi juga tersedia seperti Wifi,bluetooth,microUSB.ar A319 ini juga dibekali kamera belakang dengan kekuatan 5MP dilengkapai dengan LED flash dan kemampuan autofocus untuk mempermudah anda dalam mengambil gambar dan untuk yang berhobi untuk selfie kamera depan juga tersedia dengan kekuatan 2MP.

Jumpstyle



berasal dari Belgia dan mulai April 27, 1996. Ini tidak mendapatkan populer dan tidak bertahan lama seperti tarian musik elektronik lainnya, namun kembali ke publik dan telah mendapatkan popularitas di seluruh Eropa. Ini tidak memiliki Jumpstyle nama ketika pertama kali diperkenalkan kepada dunia, tetapi mengalami perubahan yang signifikan di Belanda di awal 2003. Setelah berubah nama dari melompat ke jumpstyle, itu diperkenalkan kembali oleh banyak klub dansa electronica Eropa dan orang-orang yang tertarik dalam tarian-tarian musik elektronik pada umumnya.  Juga, banyak orang tahu tentang hal itu melalui mesin pencari online seperti Yahoo atau Google. Pada tahun 2005 ke tahun kemudian, ada kelompok-kelompok electronica Eropa seperti Scooter (band Jerman) yang keluar dengan musik dan tarian Jumpstyle.

  1. Dance ini dapat dimulai dengan dua lompatan kecil yang cocok dengan irama atau       menginjak kaki kiri dua kali, kepada irama.
  2. Jumper menempatkan kaki kanan ke depan, dan kaki kirinya ke belakang.
  3. Kaki Jumper kemudian beralih posisi.
  4. Penari menendang kaki kanannya ke depan dua kali. Kaki Jumper harus berada sama tinggi dengan lututnya.
  5. Lalu tendang kaki kirimu ke depan satu kali.
  6. Jumper kemudian mengayunkan kaki kirinya ke belakang.
  7. Kaki kiri akan ditempatkan di belakang Jumper. 
  8. Lalu ganti posisi ( kaki kanan di belakang,kiri di depan)
  9. Ulangi.

Kekuasaan voc di Banten




 

Kekuasaan voc di Banten

Voc berhasil menguasai banten karna adanya perang saudara

Sekitar tahun 1680 muncul perselisihan dalam Kesultanan Banten, akibat perebutan kekuasaan dan pertentangan antara Sultan Ageng dengan putranya Sultan Haji.Perpecahan ini dimanfaatkan oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang memberikan dukungan kepada Sultan Haji, sehingga perang saudara tidak dapat dielakkan. Sementara dalam memperkuat posisinya, Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar juga sempat mengirimkan 2 orang utusannya, menemui Raja Inggris di London tahun 1682 untuk mendapatkan dukungan serta bantuan persenjataan.[1] Dalam perang ini Sultan Ageng terpaksa mundur dari istananya dan pindah ke kawasan yang disebut dengan Tirtayasa, namun pada 28 Desember1682 kawasan ini juga dikuasai oleh Sultan Haji bersama VOC. Sultan Ageng bersama putranya yang lain Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf dari Makasar mundur ke arah selatan pedalaman Sunda. Namun pada 14 Maret1683 Sultan Ageng tertangkap kemudian ditahan di Batavia.

Sementara VOC terus mengejar dan mematahkan perlawanan pengikut Sultan Ageng yang masih berada dalam pimpinan Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf. Pada 5 Mei1683, VOC mengirim Untung Surapati yang berpangkat letnan beserta pasukan Balinya, bergabung dengan pasukan pimpinan Letnan Johannes Maurits van Happel menundukkan kawasan Pamotan dan Dayeuh Luhur, di mana pada 14 Desember1683 mereka berhasil menawan Syekh Yusuf.[14] Sementara setelah terdesak akhirnya Pangeran Purbaya menyatakan menyerahkan diri. Kemudian Untung Surapati disuruh oleh Kapten Johan Ruisj untuk menjemput Pangeran Purbaya, dan dalam perjalanan membawa Pangeran Purbaya ke Batavia, mereka berjumpa dengan pasukan VOC yang dipimpin oleh Willem Kuffeler, namun terjadi pertikaian di antara mereka, puncaknya pada 28 Januari1684, pos pasukan Willem Kuffeler dihancurkan, dan berikutnya Untung Surapati beserta pengikutnya menjadi buronan VOC. Sedangkan Pangeran Purbaya sendiri baru pada 7 Februari1684 sampai di Batavia.[15]

Penurunan

Bantuan dan dukungan VOC kepada Sultan Haji mesti dibayar dengan memberikan kompensasi kepada VOC di antaranya pada 12 Maret1682, wilayah Lampung diserahkan kepada VOC, seperti tertera dalam surat Sultan Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedang berlabuh di Banten. Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal 22 Agustus1682 yang membuat VOC memperoleh hak monopoli perdagangan lada di Lampung.[16] Selain itu berdasarkan perjanjian tanggal 17 April1684, Sultan Haji juga mesti mengganti kerugian akibat perang tersebut kepada VOC.[17]

Setelah meninggalnya Sultan Haji tahun 1687, VOC mulai mencengkramkan pengaruhnya di Kesultanan Banten, sehingga pengangkatan para Sultan Banten mesti mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral Hindia-Belanda di Batavia.Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya diangkat mengantikan Sultan Haji namun hanya berkuasa sekitar tiga tahun, selanjutnya digantikan oleh saudaranya Pangeran Adipati dengan gelar Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin dan kemudian dikenal juga dengan gelar Kang Sinuhun ing Nagari Banten.

Perang saudara yang berlangsung di Banten meninggalkan ketidakstabilan pemerintahan masa berikutnya. Konfik antara keturunan penguasa Banten[18] maupun gejolak ketidakpuasan masyarakat Banten, atas ikut campurnya VOC dalam urusan Banten. Perlawanan rakyat kembali memuncak pada masa akhir pemerintahan Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin, di antaranya perlawanan Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa.Akibat konflik yang berkepanjangan Sultan Banten kembali meminta bantuan VOC dalam meredam beberapa perlawanan rakyatnya sehingga sejak 1752 Banten telah menjadi vassal dari VOC.[13]

Penghapusan kesultanan

Reruntuhan Kraton Sultan pada tahun 1859 (gambar oleh C. Buddingh dari Geschiedenis van Nederlandsch Indiƫ atau "Sejarah Hindia Belanda")

Reruntuhan Kraton Kaibon, bekas istana kediaman Ibu Suri Sultan Banten, pada tahun 1933

Pada tahun 1808 Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1808-1810, memerintahkan pembangunan Jalan Raya Pos untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.[19] Daendels memerintahkan Sultan Banten untuk memindahkan ibu kotanya ke Anyer dan menyediakan tenaga kerja untuk membangun pelabuhan yang direncanakan akan dibangun di Ujung Kulon. Sultan menolak perintah Daendels, sebagai jawabannya Daendels memerintahkan penyerangan atas Banten dan penghancuran Istana Surosowan.Sultan beserta keluarganya disekap di Puri Intan (Istana Surosowan) dan kemudian dipenjarakan di Benteng Speelwijk.Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin kemudian diasingkan dan dibuang ke Batavia. Pada 22 November 1808, Daendels mengumumkan dari markasnya di Serang bahwa wilayah Kesultanan Banten telah diserap ke dalam wilayah Hindia Belanda.[20]



Kekuasaan VOC di mataram

Kerajaan Mataram pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura.Negeri ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah semakin berkuasanya firma dagang itu, namun ironisnya malah harus menerima bantuan VOC pada masa-masa akhir menjelang keruntuhannya.

Terpecahnya Mataram

Peta Mataram Baru yang telah dipecah menjadi empat kerajaan pada tahun 1830, setelah Perang Diponegoro.Pada peta ini terlihat bahwa Kasunanan Surakarta memiliki banyak enklave di wilayah Kasultanan Yogyakarta dan wilayah Belanda.Mangkunagaran juga memiliki sebuah enklave di Yogyakarta.Kelak enklave-enklave ini dihapus.

Amangkurat I memindahkan lokasi keraton ke Plered (1647), tidak jauh dari Karta. Selain itu, ia tidak lagi menggunakan gelar sultan, melainkan "sunan" (dari "Susuhunan" atau "Yang Dipertuan"). Pemerintahan Amangkurat I kurang stabil karena banyak ketidakpuasan dan pemberontakan. Pada masanya, terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh Trunajaya dan memaksa Amangkurat bersekutu dengan VOC. Ia wafat di Tegalarum (1677) ketika mengungsi sehingga dijuluki Sunan Tegalarum. Penggantinya, Amangkurat II (Amangkurat Amral), sangat patuh pada VOC sehingga kalangan istana banyak yang tidak puas dan pemberontakan terus terjadi. Pada masanya, kraton dipindahkan lagi ke Kartasura (1680), sekitar 5km sebelah barat Pajang karena kraton yang lama dianggap telah tercemar.

Pengganti Amangkurat II berturut-turut adalah Amangkurat III (1703-1708), Pakubuwana I (1704-1719), Amangkurat IV (1719-1726), Pakubuwana II (1726-1749). VOC tidak menyukai Amangkurat III karena menentang VOC sehingga VOC mengangkat Pakubuwana I (Puger) sebagai raja.Akibatnya Mataram memiliki dua raja dan ini menyebabkan perpecahan internal.Amangkurat III memberontak dan menjadi "king in exile" hingga tertangkap di Batavia lalu dibuang ke Ceylon.

Kekacauan politik baru dapat diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta tanggal 13 Februari1755. Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti (nama diambil dari lokasi penandatanganan, di sebelah timur kota Karanganyar, Jawa Tengah). Berakhirlah era Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah.Walaupun demikian sebagian masyarakat Jawa beranggapan bahwa Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta adalah "ahli waris" dari Kesultanan Mataram.

Kekuasaan Voc di Gowa

Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan.Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi.Wilayah kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya. Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin, yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap VOC yang dibantu oleh Kerajaan Bone yang dikuasai oleh satu wangsaSuku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Perang Makassar bukanlah perang antarsuku karena pihak Gowa memiliki sekutu dari kalangan Bugis; demikian pula pihak Belanda-Bone memiliki sekutu orang Makassar.Perang Makassar adalah perang terbesar VOC yang pernah dilakukannya pada abad ke-17.

Perjanjian Bungaya (sering juga disebut Bongaya atau Bongaja) adalah perjanjian perdamaian yang ditandatangani pada tanggal 18 November1667 di Bungaya antara Kesultanan Gowa yang diwakili oleh Sultan Hasanuddin dan pihak Hindia Belanda yang diwakili oleh Laksamana Cornelis Speelman.[1] Walaupun disebut perjanjian perdamaian, isi sebenarnya adalah deklarasi kekalahan Gowa dari VOC (Kompeni) serta pengesahan monopoli oleh VOC untuk perdagangan sejumlah barang di pelabuhan Makassar (yang dikuasai Gowan).
Isi perjanjian

    Perjanjian yang ditandatangani oleh Karaeng Popo, duta pemerintah di Makassar (Gowa) dan Gubernur-Jendral, serta Dewan Hindia di Batavia pada tanggal 19 Agustus1660, dan antara pemerintahan Makassar dan Jacob Cau sebagai Komisioner Kompeni pada tanggal 2 Desember1660 harus diberlakukan.
    Seluruh pejabat dan rakyat Kompeni berkebangsaan Eropa yang baru-baru ini atau pada masa lalu melarikan diri dan masih tinggal di sekitar Makassar harus segera dikirim kepada Laksamana (Cornelis Speelman).
    Seluruh alat-alat, meriam, uang, dan barang-barang yang masih tersisa, yang diambil dari kapal Walvisch di Selayar dan Leeuwin di Don Duango, harus diserahkan kepada Kompeni.
    Mereka yang terbukti bersalah atas pembunuhan orang Belanda di berbagai tempat harus diadili segera oleh Perwakilan Belanda dan mendapat hukuman setimpal.
    Raja dan bangsawan Makassar harus membayar ganti rugi dan seluruh utang pada Kompeni, paling lambat musim berikut.
    Seluruh orang Portugis dan Inggris harus diusir dari wilayah Makassar dan tidak boleh lagi diterima tinggal di sini atau melakukan perdagangan.
    Tidak ada orang Eropa yang boleh masuk atau melakukan perdagangan di Makassar.
    Hanya Kompeni yang boleh bebas berdagang di Makassar. Orang "India" atau "Moor" (Muslim India), Jawa, Melayu, Aceh, atau Siam tidak boleh memasarkan kain dan barang-barang dari Tiongkok karena hanya Kompeni yang boleh melakukannya. Semua yang melanggar akan dihukum dan barangnya akan disita oleh Kompeni.
    Kompeni harus dibebaskan dari bea dan pajak impor maupun ekspor.
    Pemerintah dan rakyat Makassar tidak boleh berlayar ke mana pun kecuali Bali, pantai Jawa, Jakarta, Banten, Jambi, Palembang, Johor, dan Kalimantan, dan harus meminta surat izin dari Komandan Belanda di sini (Makassar). Mereka yang berlayar tanpa surat izin akan dianggap musuh dan diperlakukan sebagaimana musuh. Tidak boleh ada kapal yang dikirim ke Bima, Solor, Timor, dan lainnya semua wilayah di timur Tanjung Lasso, di utara atau timur Kalimantan atau pulau-pulau di sekitarnya. Mereka yang melanggar harus menebusnya dengan nyawa dan harta.
    Seluruh benteng di sepanjang pantai Makassar harus dihancurkan, yaitu: Barombong, Pa'nakkukang, Garassi, Mariso, Boro'boso. Hanya Sombaopu yang boleh tetap berdiri untuk ditempati raja.
    Benteng Ujung Pandang harus diserahkan kepada Kompeni dalam keadaan baik, bersama dengan desa dan tanah yang menjadi wilayahnya.
    Koin Belanda seperti yang digunakan di Batavia harus diberlakukan di Makassar.
    Raja dan para bangsawan harus mengirim ke Batavia uang senilai 1.000 budak pria dan wanita, dengan perhitungan 2½ tael atau 40 mas emas Makassar per orang. Setengahnya harus sudah terkirim pada bulan Juni dan sisanya paling lambat pada musim berikut.
    Raja dan bangsawan Makassar tidak boleh lagi mencampuri urusan Bima dan wilayahnya.
    Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu harus diserahkan kepada Kompeni untuk dihukum.
    Mereka yang diambil dari Sultan Butung pada penyerangan terakhir Makassar harus dikembalikan. Bagi mereka yang telah meninggal atau tidak dapat dikembalikan, harus dibayar dengan kompensasi.
    Bagi Sultan Ternate, semua orang yang telah diambil dari Kepulauan Sula harus dikembalikan bersama dengan meriam dan senapan. Gowa harus melepaskan seluruh keinginannya menguasai kepulauan Selayar dan Pansiano (Muna), seluruh pantai timur Sulawesi dari Manado ke Pansiano, Banggai, dan Kepulauan Gapi dan tempat lainnya di pantai yang sama, dan negeri-negeri Mandar dan Manado, yang dulunya adalah milik raja Ternate.
    Gowa harus menanggalkan seluruh kekuasaannya atas negeri-negeri Bugis dan Luwu. Raja tua Soppeng [La TĆ©nribali] dan seluruh tanah serta rakyatnya harus dibebaskan, begitu pula penguasa Bugis lainnya yang masih ditawan di wilayah-wilayah Makassar, serta wanita dan anak-anak yang masih ditahan penguasa Gowa.
    Raja Layo, Bangkala dan seluruh Turatea serta Bajing dan tanah-tanah mereka harus dilepaskan.
    Seluruh negeri yang ditaklukkan oleh Kompeni dan sekutunya, dari Bulo-Bulo hingga Turatea, dan dari Turatea hingga Bungaya, harus tetap menjadi tanah milik Kompeni sebagai hak penaklukan.
    Wajo, Bulo-Bulo dan Mandar harus ditinggalkan oleh pemerintah Gowa dan tidak lagi membantu mereka dengan tenaga manusia, senjata dan lainnya.
    Seluruh laki-laki Bugis dan Turatea yang menikahi perempuan Makassar, dapat terus bersama isteri mereka. Untuk selanjutnya, jika ada orang Makassar yang berharap tinggal dengan orang Bugis atau Turatea, atau sebaliknya, orang Bugis atau Turatea berharap tinggal dengan orang Makassar, boleh melakukannya dengan seizin penguasa atau raja yang berwenang.
    Pemerintah Gowa harus menutup negerinya bagi semua bangsa (kecuali Belanda). Mereka juga harus membantu Kompeni melawan musuhnya di dalam dan sekitar Makassar.
    Persahabatan dan persekutuan harus terjalin antara para raja dan bangsawan Makassar dengan Ternate, Tidore, Bacan, Butung, Bugis (Bone), Soppeng, Luwu, Turatea, Layo, Bajing, Bima dan penguasa-penguasa lain yang pada masa depan ingin turut dalam persekutuan ini.
    Dalam setiap sengketa di antara para sekutu, Kapten Belanda (yaitu, presiden atau gubernur Fort Rotterdam) harus diminta untuk menengahi. Jika salah satu pihak tidak mengacuhkan mediasi ini, maka seluruh sekutu akan mengambil tindakan yang setimpal.
    Ketika perjanjian damai ini ditandatangani, disumpah dan dibubuhi cap, para raja dan bangsawan Makassar harus mengirim dua penguasa pentingnya bersama Laksamana ke Batavia untuk menyerahkan perjanjian ini kepada Gubernur-Jendral dan Dewan Hindia. Jika perjanjian ini disetujui, Gubernur-Jendral dapat menahan dua pangeran penting sebagai sandera selama yang dia inginkan.
    Lebih jauh tentang pasal 6, orang Inggris dan seluruh barang-barangnya yang ada di Makassar harus dibawa ke Batavia.
    Lebih jauh tentang pasal 15, jika Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu tidak ditemukan hidup atau mati dalam sepuluh hari, maka putra dari kedua penguasa harus ditahan.
    Pemerintah Gowa harus membayar ganti rugi sebesar 250.000 rijksdaalders dalam lima musim berturut-turut, baik dalam bentuk meriam, barang, emas, perak ataupun permata.
    Raja Makassar dan para bangsawannya, Laksamana sebagai wakil Kompeni, serta seluruh raja dan bangsawan yang termasuk dalam persekutuan ini harus bersumpah, menandatangani dan membubuhi cap untuk perjanjian ini atas nama Tuhan yang Suci pada hari Jumat, 18 November1667.



Sabtu, 29 November 2014

Gaya Bahasa ( Majas )



Gaya Bahasa ( Majas )

Adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulissastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Menurut Gorys Keraf, gaya bahasa dibagi menjadi Perbandingan, Pertentangan, Pertautan dan Perulangan.

1.Perbandingan

-Metafora    : Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.

Contoh       : Semangat juangnya berkobar, tak gentar menghadapi musuh.

-Personifikasi : Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.

Contoh       : Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.

-Alegori      : Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.

Contoh       : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

-Simbolik     : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh       : Ia adalah kembang desa di kampung ini.

-Simile              :  Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

Contoh       : Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

       2.Pertentangan

-Hiperbola    : Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.

Contoh       : Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.

-Litotes      : Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.

Contoh       : Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.

-Ironi        : Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.

Contoh       : Suaramu merdu seperti kaset kusut.

-Paradoks    : Majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh       : Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.

-Antitesis    : Majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh       : Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.

       3.Pertautan

-Alusi        : Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.

Contoh       : Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.

-Metonimia  : Majas yang menggunakan ciri atau label dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh       : Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat).

-Sinekdoke   : Majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pars pro toto dan totem pro parte.

Pars pro toto ialah majas yang menggunakan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan.
Contoh:
Setiap kepala mendapatkan hadiah Rp 100.000,00. Kata kepala mengandung arti orang.

Totem pro parte ialah majas yang menggunakan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagian.
Contoh :
Dalam pertandingan sepakbola kemarin Indonesia mengalahkan Malaysia dengan angka 2-1. Kata Indonesia untuk menyebut kesebelasan sepakbola Indonesia.

-Eufemisme  : majas yang merupakan ungkapan halus sebagai ungkapan yang dirasakan kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.

Contoh       : Semoga arwah para pahlawan yang telah mendahului kita diterima di sisi Tuhan.Arti kata mendahului kita ialah meninggal dunia.

4.Perulangan

-Aliterasi     : Majas yang menggunakan kata-kata dengan bunyi awal yang sama (purwakanti).

Contoh       : Dara damba daku datang dari danau duga dua duka diam di diriku.

-Repetisi     : Majas yang berupa pengulangan kata atau kelompok kata yang sama, dengan maksud menarik perhatian atau lebih menegaskan.

Contoh       : Dengan modal ketekunan, kita akan meraih cita-cita. Oleh sebab itu, sekali lagi ketekunanlah yang perlu kalian tingkatkan.

-Anafora     : Majas yang berupa pengulangan kata atau frase pada awal kalimat atau penggalan kalimat yang disusun secara berurutan.

Contoh       : Dengan giat belajar, kalian dapat mengambil jurusan yang diinginkan. Dengan giat belajar, nilai-nilai kalian akan memusakan. Dengan giat belajar, kalian dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.

-Pleonasme   : Majas yang menjelaskan arti dari kata sebelumnya.

Contoh       :Ayo maju ke depan, saya melihat peristiwa itu dengan mata kepala sendiri.Kata maju pada kalimat tersebut ditegaskan kembali dengan kata ke depan, padahal secara harfiah kata maju berarti bergerak ke arah depan.

Membuat Jaringan Komputer Peer To Peer



Membuat Jaringan Komputer Peer To Peer

Jaringan komputer Peer to Peer (PC to PC) adalah jaringan komputer yang hanya menghubungkan dua komputer dimana kedua komputer bisa menjadi server maupun client, jadi tidak ada perbedaan antara client dan server. Dalam pemasangan Jaringan Peer to Peer anda tidak perlu memakai hub karena dalam tipe jaringan dua komputer (PC to PC) ini dapat langsung dihubungkan dengan 1 kabel UTP.

Sebagai catatan untuk membuat jaringan komputer peer to peer kabel UTP yang dibuat harus dengan Crossover / Crossline karena jika menggunakan Straight Through kabel LAN dianggap tidak terkoneksi (a network cable is unplugged) kecuali jika Ethernet atau LAN Card yang anda gunakan sudah support dengan straight through.

Untuk membuat kabel jaringan Crossover / Crossline sebagai berikut

Siapkan senjata yang dibutuhkan

a. Kabel UTP

b. Konektor RJ-45

c. Crimping Tool

d. LAN Tester

Perlu agan 2 ketahui bahwa kabel UTP memiliki 4 pasang kabel kecil di dalamnya yang memiliki warna berbeda. 4 pasang kabel itu adalah :

Pasangan 1 : Putih/Biru dan Biru,
Pasangan 2 : Putih/Oranye dan Orange,
Pasangan 3 : Putih/Hijau dan Hijau,
Pasangan 4 : Putih/Coklat dan Coklat

Proses pembuatan :

Urutan pemasangan : Salah satu sisi kabel dibuat sesuai dengan standar “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, yaitu :
Pin 1 : Putih/Hijau
Pin 2 : Hijau
Pin 3 : Putih/Oranye
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Putih/Biru
Pin 6 : Oranye
Pin 7 : Putih/Coklat
Pin 8 : Coklat

Langkah-langkah pemasangan kabel UTP pada konektor RJ45 :
1. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tool atau alat pengupas kabel khusus.

2. Pisahkan empat lilitan kabel UTP menjadi delapan bagian, setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.

3. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi crossover dan sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang.

4. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar kabel mudah dimasukan ke lubang konektor

5. Masukkan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor RJ-45 secara bersamaan, kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tool agar konektor terkunci.

6. Lakukan tes dengan LAN Tester, jika semua lampu indikator menyala berarti semua bagian kabel sudah terpasang dengan benar.
Setelah pembuatan kabel crossover selesai silahkan hubungkan ke kedua komputer, lalu setting masing-masing IP komputer dengan

Jika semua langkah - langkah merangkai kabel selesai, sekarang lakukan cara selanjutnya yaitu mensetting jaringan :

Mensetting jaringan

1.Klik Start

2.Pilih Control Panel

3.Pilih Network Connections kemudian double klik icon tersebut.

4.Klik kanan LAN(Lokal Area Connections)

5.Klik Properties

6.Klik Internet Protocol(TCP/IP)

7.Klik Properties

8.Klik centang “Use the following IP Address” jika secara manual

9.Isikan IP Address missal: 192.168.222.158

10.Kemudian klik “Subnet Mask” maka secara otomatis akan berisikan alamat IP yang sudah ada pada Windows yaitu:255.255.255.0

11.Isikan Gateway

12.Klik OK

13.Klik Close maka setting jaringan akan terconnectsikan

Setelah kita mensetting jaringan maka kita perlu tahu apakah jaringan tadi sudah tersambungkan dengan PC lain atau ke Internet. Cara untuk

mengecek settingan yang sudah kita buat tadi adalah sebagai berikut:

Untuk melihat IP Address yang sudah kita buat tadi dalam sebuah jaringan:

1.Klik Start

2.Pilih Run

3.Ketik “cmd”

4.Tekan Enter

5.Ketik pada C prompt: ipconfig


 
6.Tekan Enter

7.Maka akan ditampilkan alamat IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway yang sudah kita isikan.

Untuk mengecek ketersambungan PC dalam jaringan:

1.Klik Start

2.Pilih Run

3.Ketik “cmd”

4.Ketik pada C prompt: ping IP PC yang lain misal: ping 192.168.222.159

5.Tekan Enter

6.Maka akan ditampilkan pesan apabila pesan “Reply” artinya IP kita sudah ada connect dalam jaringan, apabila pesan “Request timed out” artinya IP kita tidak terconnect dengan jaringan

Catatan: IP untuk deretan yang terakhir setiap computer harus berbeda dan tidak boleh sama.