Sabtu, 29 November 2014

Komunikasi Data

Kode-Kode Komunikasi Data
Kode-Kode Komunikasi Data
Merupakan kode-kode yang akan di gunakan pada sistem komputer untuk menjalankan semua
data yg terdapat pada komputer berupa sandi-sandi sesuai standar. Seperti angka, huruf, dsb.

Macam-macam Pengkodean Data :

1. Kode ASCII (American Standart Code for Informa tion Interchange),

Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama Internasional Alphabet No.5 dari Internasional Standar Organisation (ISO). Di Indonesia lebih dikenal dengan nama kode ASCII (American Standard Code for Information Exchange). Kode ASCII seperti yang terlihat pada tabel 1 dibawah ini menyediakan 128 kombinasi. Dari 128 kombinasi tersebut, 22 kode diantaranya digunakan untuk fungsi-fungsi kendali seperti kendali piranti, kendali format, pemisah informasi dan kendali pengiriman.
Kode ini merupakan kode alphanumeric yang paling popular dalam teknik komunikasi data. Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya sedangkan bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.
Walaupun ASCII menggunakan kode 7-bit , tetapi dalam pelaksanaannya tetaplah 8-bit yang digunakan. Sebab masih menggunakan extra bit yang digunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan yang timbul.


2. Kode BAUDOT

Berawal dari kode morse. Ada kode 4-an, 5-an, 6-an, dan 8-an yang digunakan untuk pengiriman telegraph yang disimpan di pita berupa lubang tutup. Untuk lubang sebanyak 6x berturut-turut disebut sebagai kode 6-an. Begitu juga yang lainya. Kode ini juga digunakan sebagai satuan kecepatan pengiriman data. Kode baudot ini ada sejak 1838 ditemukan oleh Frenchman Emile Baudot sebagai bapak komunikasi data. Terdiri dari 5 bit perkarakter (sehingga dapat dibuat 32 karakter) dan untuk membedakan huruf dengan gambar dipakai kode khusus, yakni 111111 untuk letter dan 11011 untuKode ASCII.

3. Kode BCD (binary code desimal)

System BCD (Binary Coded Decimal), menggunakan 4-bit guna menyajikan bilangan desimal. Setiap digit didalam bilangan desimal, akan dirubah kedalam bentuk 4-bit binary.
Karena dianggap tidak efisien, yaitu hanya sanggup menampung data sebanyak 24 atau 16 karakter yang berbeda, maka sistem BCD ini kemudian disempurnakan dengan menggunakan 6-bit guna menyajikan data yang ada. Dengan demikian, data yang disajikan akan menjadi lebih banyak lagi, yaitu 26 atau sejumlah 64 karakter yang berbeda-beda.

4. Kode SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )

Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.


5. Kode EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)

Menggunakan 8-bit guna menyajikan data yang ada. Dengan adanya 8-bit ini, tentu saja jumlah data yang disajikan menjadi lebih besar, yaitu sebanyak 28 atau 256 kombinasi. 4 karakter yang berada disebelah kiri disebut sebagai zone-bits, dan 4 karakter sisanya disebut sebagai numerik bits. Kode-kode ini banyak digunakan oleh komputer IBM ataupun peralatan yang menggunakan standart IBM.

• Tujuan dari Pengkodean Data
Yaitu untuk mempermudah menjadikan sebuah informasi yang akurat dan dapat di lakukan pengetesan dengan menggunakan kode-kode perhitungan biasa seperti Biner, Oktal, Hexa Decimal, Decimal. Dan menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan. Dalam sistem pengkodean data, karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik lain tidak dapat dikirimkan secara lansung. Sebelum dikirim, karakter-karakter data tersebut harus dikodekan terlebih dahulu dengan kode-kode yang dikenal oleh setiap terminal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar